Beranda » Blangko KTP Kosong, Ratusan Warga Sukatani Belum Punya KTP

Blangko KTP Kosong, Ratusan Warga Sukatani Belum Punya KTP

Jaringanpublik.com, Kabupaten Bekasi – Seiring meningkatnya remaja yang berumur 17 tahun pada tahun 2023 ini di wilayah Kecamatan Sukatani. Pada umumnya masyarakat atau remaja yang sudah berumur 17 tahun harus mempunyai kartu identitas seperti, Kartu Tanda Penduduk (E-KTP). Hal ini berbanding terbalik, pasalnya, remaja umur 17 tahun atau yang baru lulus SMA dan SMK di Kecamatan Sukatani banyak yang belum memiliki E-KTP, karena diduga, pihak Kecamatan Sukatani belum memiliki blangko E-KTP. Tentu saja hal tersebut dikeluhkan oleh para warga Kecamatan Sukatani. Pada Selasa (01/08/23).

Operator Pembuat E-KTP Kecamatan Sukatani, Sudrajat mengungkapkan, memang belum ada belangko, memang dari pusat nya belum ada lagi.
“Dari ratusan data yang ingin membuat E-KTP, jadi selama ini kalo ada yang buat E-KTP saya kasih aja nomor whatsapp saya bang, nanti kalau sudah jadi saya kasih kabar lewat whatsapp, lalu mereka yang membuat E-KTP tersebut ngambil ke kantor Kecamatan Sukatani,” katanya. 
Sudrajat membenarkan adanya keluhan masyarakat Kecamatan Sukatani terkait pembuatan E-KTP yang memang harus menunggu lama.
“Iya bang kalau yang sabar mah pas saya bilangin, yang ngarti mah ngarti, tapi kalau pas yang kaga sabar mah whatsapp ke sayanya juga sampe bilang, (ucap warga kepada Sudrajat) Wooooy KTP lah, lama banget saya mau kerja,” ungkap Sudrajat kepada jaringanpublik.com. Pada Selasa (01/08/23). 
Sementara itu ditempat yang sama, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Sukatani, Bahrul Azis mengatakan, ini menurut pendapat peribadi dirinya, kan itu yang nyetak blangkonya satu pintu harus pusat, dalam hal ini Mendagri, kalo itu didistribusikan disetiap kabupaten atau kota bisa jadi beda – beda nanti warnanya. 
“Kalo ingin manjain masyarakat ya Regulasinya dirubah dulu, misalkan daerah bisa mengadakan blangko E-KTP sendiri ada keriterianya, apa aja nih Speknya seperti apa gitu loh,” ujar Bahrul kepada jaringanpublik.com.
Lanjut Bahrul, kalau pihaknya tidak bisa mencatet yaudah wayahna (maklum), dalam hal ini, kalau mau disalahkan, yang bikin atau membuat undang – undang siapa, kan legislatif, kalau mau disalahkan ya yang bikin peraturan lah. 
“Kemarin juga ditempat saya ada yang menanyakan, pak KTP saya mana, saya jawab wayahna blangko kaga ada, kecuali lelang blangko ada nya di kecamatan, atau blangko nya ada tapi diumpetin, kan kaga begitu, ini kan bukan hanya Kabupaten Bekasi tapi Se Indonesia,” tutup Bahrul. 
Penulis / Reporter : Kudis
Editor : Tiar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TOP