Jaringanpublik.com, Kabupaten Subang – Hamaren Education Center (HEC) Cabang Subang mendapatkan kunjungan kerja dari para pengurus DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta yang di pimpin oleh Ketua Umum HIPPI Uchy Hardiman. Kunjungan kerja ini ke pusat Pendidikan dan Pelatihan calon pemagangan ke Jepang yang ada di HEC. Pada Senin (14/08/23).
Dalam kunjungan kerja tersebut turut hadir dalam rombongan di antaranya Ketua Bidang Kesehatan Lissa Imelia, Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga Erma Zein, Ketua Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi Andhiko Wicaksono, Ketua Bidang Pendidikan Veve Safitri, Ketua Bidang Ketahanan Pangan dan Pertanian Nana Dahayu dan juga DPC HIPPI Jakarta Selatan Gesty Probowati W,S.I.P, MSi.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Ketua umum dan Para pengurus di sambut oleh para siswa siswi HEC dengan budaya Jepangnya yang kental. Para siswa mengucapkan selamat datang, dengan Bahasa Jepang dan dalam barisan sepanjang hampir 50 meter dari pintu gerbang mereka berjajar mengucapkan yel yel serentak dengan penuh semangat dan percaya diri “ Saya Bisa , Saya Bisa, Saya Hebat” lalu memberikan penghormatan dengan membungkukkan badan (ojiki dalam budaya Jepang) sebagai bentuk pengormatan kepada para tamu kehormatan yang hadir dalam sekolah mereka.
Para pengurus mendengarkan dengan seksasma penjelasan tentang sistem Pendidikan dan Karir Paspor yang digagas HEC oleh Ceo dan Founder HAMAREN Group Mr. Usman Naito.
Usman Naito mengungkapkan dalam kunjungan kerja tersebut, dirinya adalah seorang Diaspora Indonesia di Jepang yang lahir di Magetan jawa timur 46 tahun lalu dan mengenyam Pendidikan S1 di bidang Industry and society dan S2 di bidang Science Informatics di Shizuoka University Jepang. Dirinya sejak 20 tahun lalu telah menjadi pemerhati Pendidikan yang aktif dalam Pembangunan SDM baik di Indonesia maupun di Jepang.
“Sejak mendirikan HEC di Bekasi tahun 2017 lalu, Lembaga ini sangat masif mendidik dan mengirimkan pemagang ke Jepang terutama bagi anak – anak lulusan SMK. Sebelum berangkat mereka di berikan bekal soft skill dan hard skill. Yang meliputi karakter yang baik, nasionalisme dan nilai nilai kebangsaaan serta kemampuan skill Teknik yang pastinya di perlukan setelah mereka memulai karirinya sebagai pamagang (Diaspora) di Jepang,” ungkap Ceo dan Founder HAMAREN Group Mr. Usman Naito. Pada Senin (14/08/23).
Usman Naito mengatakan, apa makna sebenarnya dari Karir Paspor Hamaren, Hamaren Carier Passport (HCP) ? Karir paspor adalah suatu sistem Pendidikan dan pembentukan SDM berkesinambungan jangka panjang yaitu, meliputi 1 tahun pendidikan pra pemberangkatan, 5 tahun magang dan kuliah selama di Jepang, 5 tahun pembentukan dan pendidikan profesi, 5 tahun tahap terakhir adalah pendalaman profesionalisme di bidang yang digeluti.
“Setelah 15 tahun menjadi Diaspora dan telah mumpuni sebagai seorang professional, saya berharap mereka bisa Kembali ke tanah air khususnya Kembali ke daerah asal dan membangun daerah asal dengan bekal kemampuan yang di dapat dari Jepang. Karakter baik yang telah terbentuk, kejujuran, budi luhur, kedisiplinan akan menjadi bekal dalam menerapkan ilmu yang telah di dapat di Jepang,” ujar Usman Naito.
Usman Naito menambahkan, bahwa membangun SDM itu tidak bisa dengan waktu yang singkat di perlukan tahapan tahapan yang berjenjang dan dalam tempo yang cukup lama. Untuk itu peran HIPPI sebagai organisasi entrepreneur yang memiliki kekuatan dan kemampuan untuk memberikan kesempatan kepada para pemuda dan pemudi kita sangat penting.
“Kami berharap bisa berkolaborasi dengan HIPPI dalam program program kami mewujudkan Masyarakat cerdas dalam menuju Indonesia maju tahun 2045. Hal ini langsung di sambut baik oleh Ketua Umum HIPPI DKI Uchy Hardiman,” pungkasnya.
Dalam kesempatan ini Ketua Umum HIPPI Uchi Hardiman memberikan motivasi kepada 300 orang lebih siswa siswi yang berkumpul di aula sekolah. Dirinya menyampaikan agar siswa mempergunakan kesempatan magang ini dengan baik untuk menyiapkan diri agar kelak bisa kembali ke Indoensia membangun Negeri Indonesia menjadi negara yang maju dan makmur.
“HIPPI siap memberikan pendampingan dan jika kelak setelah Kembali ke Indonesia ingin menerapkan ilmu yang di dapat di Jepang untuk memulai usaha baru,” ujar Uci Hardiman.
Menjawab pertanyaan siswa, dirinya menjelaskan, bahwa modal untuk menjadi pengusaha itu harus memiliki mental yang tangguh, networking yang kuat dan knowlage yang baik, hanya memiliki modal uang saja tidak lah cukup.
Sementara itu ditempat yang sama Ketua Bidang Tenaga Kerja & TransmigrasiTransmigrasi, Andhiko Wicaksono menceritakan perjalanan karirnya yang benar – benar berangkat dari Zero (Nol) jatuh bangun sejak saat kuliah, meski pernah di DO dari STAN dan UI lalu menjadi Satpam tetapi sekarang menjadi pemimpin di perusahaan bertaraf Nasional yang sukses.
“Ini menjadikan motivasi bagi siswa siswi untuk tidak pernah menyerah dengan keadaan,” paparnya.
Dalam kuliah umunya Andhiko Wicaksono menyampaikan, untuk menjadi pengusaha harus bertanya kepada diri sendiri apakah sudah siap menjadi pengusaha bertanya /ASK. ASK menurutnya, adalah komponen penting dalam memulai karir sebagai pengusaha. Inisial A adalah Attitude atau karakter yang baik. S adalah skill menjadi pengusaha harus memiliki skill yang mumpuni karena akan menghadapai berbagai masalah internal dan external saat menjadi pengusaha nanti, smentara K adalah knowlage dimana pengetahuan itu sangat penting dalam hal problem solve yang pasti akan di temui saaat membangun usahanya.
Di sesi terakhir Ketua Bidang Pendidikan, Veve Safitri menyampaikan, para siswa yang akan berangkat ke Jepang adalah sebagai Duta bangsa harus menjaga nama baik bangsa dan sebagai Diaspora nanti harus meningkatkan edukasinya menjadi sarjana sarjana yang handal meski sambil bekerja.
“Ini adalah tantangan besar tapi harus dilakukan oleh generasi muda agar kita bisa menyongsong Indonesia emas di tahun 2045 yang di perkirakan akan menjadi 10 besar kekuatan ekonomi terkuat di dunia,” ucapnya.
Penulis / Reporter : Tiar
Editor : Tiar