 |
| Percakapan pemerima manfaat Rutilahu warga Kp. Serengseng RT.005/002 Desa Sukamulya Umairi kepada Ketua LPMDes Sukamulya Mudofar. |
Jaringanpublik.com, Kabupaten Bekasi – Penerima manfaat Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) Ibu Umairi warga Kp. Srengseng RT.005/002 Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi mengeluhkan tidak transparannya Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMDes) Desa Sukamulya dan yang lebih parahnya harus merogoh kocek dari kantong sendiri untuk membeli segala kekurangan material yang telah diberikan LPMDes yang telah habis seperti, pasir harus membeli satu kijang dan membeli 2 sak semen. Tentunya hal ini sangat miris, pasalnya, seharusnya masyarakat penerima manfaat tidak harus mengeluarkan uang pribadi.
Penerima manfaat Rutilahu Kp. Serengseng RT.005/002, Desa Sukamulya, Umairi mengatakan, dalam hal ini dirinya tidak menerima kuitansi pembelanjaan apa saja yang diberikan untuk bantuan Rutilahu ini.
“Baru 5 sak semen, harusnya 10 sak, 18 balok atau kaso. Keramik belom dikasih, seharusnya 10 kardus dari dia (Ketua LPMDes). Barang – barang material dari dia (Ketua LPMDES) kan sudah habis ya, trus saya laporan ke dia (Ketua LPMDes) pasir abis pak, trus kata dia (Ketua LPMDes) pake duit ibu aja dulu buat nalangin beli pasirnya, beli aja sekijang dulu. Sebetulnya dia (Ketua LPMDes) baru membelikan 2 kijang pasir, kan seharusnya 4 kijang pasir, masih ada 2 kijang pasir lagi di dia (Ketua LPMDes),” ungkapnya. Pada Jumat (23/06/23).
Dalam keluhan ini, kata Umairi, Ketua LPMDes beralasan anggaran belum cair lagi dari pemerintah. Dalam keterangan percakapan antara Umairi dengan LPMDes, yaudah beli saja dulu Bu pakai duit ibu dulu soalnya duitnya belom cair.
“Orang kata dia belom cair, kita suruh beliin dulu yaudah kita beliin dulu Pasir 1 kijang dan semen 2 sak. Kata dia (Ketua LPMDes) kalau udah cair duitnya kita beliin lagi materialnya, herbel, pasir dan semen masih kurang,” kata Umairi.
Sementara itu sampai berita ini ditayangkan, Ketua LPMDes Sukamulya, Mudofar, saat dihubungi oleh team jaringanpublik.com via telepon selulernya ingin mengkonfirmasi, tidak aktif atau tidak bisa dihubungi.
Penulis : Affandi (Kudis)
Editor : Tiar
