Beranda » Warga Kec.Sukatani Keluhkan Banyaknya Pengurukan Lahan Perumahan

Warga Kec.Sukatani Keluhkan Banyaknya Pengurukan Lahan Perumahan

Salah satu lokasi jalan rusak yang diakibatkan oleh truk pengangkut tanah yang bertonase melebihi kapasitas kekuatan beton.

Jaringanpublik.com, Kabupaten Bekasi – Maraknya pembangunan yang berada di Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi dan wilayah sekitarnya dikeluhkan warga Kecamatan Sukatani. Pasalnya, warga mengeluhkan lantaran banyaknya mobil truk yang bermuatan tonase yang sekala besar yang tentu saja merusak jalan – jalan diwilayah Kecamatan Sukatani, tidak hanya itu saja, warga juga mengeluhkan banyaknya lalu lalang truk tanah yang membuat jalan – jalan menjadi ngebul yang membuat polusi udara yang tidak bagus untuk kesehatan. Pada Senin (26/06/23).

Ketua KSM LSM GMBI Kecamatan Sukatani, Lukman Hakim mengatakan, hal ini disebabkan maraknya pembangunan yang berada di wilayah Sukatani khususnya di Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani menyebabkan jalan – jalan menjadi rusak parah, karena muatan tonase yang melebihi kapasitas jalan yang di lintasi truk – truk berat pengangkut tanah diwilayahnya.
“Hal ini juga karena terkait menjamurnya pembangunan Perumahan bersubsidi diwilayah Kecamatan Sukatani. Kami sempat khawatir selain menyebabkan jalan yang rusak parah pengembang pun mulai banyak yang bermain nakal dalam hal perizinan termasuk pembangunan  jembatan yang berdiri kokoh di atas tanah pengairan,” kata Lukman Hakim kepada team jaringanpublik.com, pada Senin (26/06/23).

Selain itu menurutnya, jalan ini di bangun menggunakan uang pajak dari masyarakat Kabupaten Bekasi, harusnya  yang semula bagus harus kembali bagus, namun sayang tidak pernah ada tanggungjawab dari para pengusaha properti atau pihak pengembang perumahan, sehingga dampak negatip tetap dirasakan oleh masyarakat Kecamatan Sukatani yaitu, selain rusak, jalan menjadi ngebul membuat sesak napas para pengguna jalan yang melintas diwilayahnya dan masyarakat yang tinggal di pinggir jalan juga terkena dampak rumah atau tembok rumahnya berubah warna hal ini disebabkan oleh truk – truk pengangkut tanah yang berserakan di jalan.
“Harus nya para pengembang meminta ijin lingkungan secara tertulis dan di tanda tangani oleh orang orang lingkungan. Karena dari dampak yang di hasilkan oleh truk – truk pengangkut tanah itu sangat berdampak pada masyarakat apa lagi untuk lingkungan sekitar yang bobot nya lebih dari 20 ton,” tegasnya. 
Lukman Hakim menambahkan, untuk jam operasi truk pengangkut tanah harus nya di atur oleh pihak – pihak pengurus pengurukan, agar tidak mengganggu pengguna jalan lainnya, bukan semaunya. Masih kata Lukman Hakim, yang harus diketahui oleh para pengembang terlebih lagi jika turun hujan, jalan menjadi licin akibat tanah yang berceceran diarea lintasan truk – truk pengangkut tanah, dan sangat berpotensi kecelakaan untuk yang berkendara roda dua.
Menyikapi hal ini kami KSM LSM GMBI Kecamatan Sukatani dalam waktu deket ini akan mengelar aksi demo di Kecamatan Sukatani dengan membawa 200 aktivis LSM GMBI,” tandasnya.
Sementara itu ditempat yang berbeda, Kepala Desa Sukamulya, Suardi, ketika di kompirmasi terkait dampak yang di timbulkan oleh truk – truk pengangkut tanah pengurugan di wilayahnya, Suardi mengatakan, dirinya bersama Perangkat Desa akan membuat team Investigasi untuk menyelesaikan persoalan tersebut. 
“Saya akan buat tim untuk investigasi dulu bang,” singkatnya Kepala Desa Sukamulya, Suardi saat di temui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Sampai berita ini di tayangkan blm ada hasil tindakan dari team investigasi dari Kepala Desa Sukamulya, Suardi terkait keluhan warga dan keluhan Lukman hakim Ketua KSM LSM GMBI Kecamatan Sukatani. 
Penulis : Affandi (kudis) 
Editor : Tiar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TOP